Pertarungan Tiada Akhir (Bagian Pertama)
Posted Mei 22, 2009
on:- In: pendidikan | tanah air
- 5 Comments
Apakah dunia ini panggung sandiwara? Mengapa kita demikian terlena dan terpesona dengan kehidupan ini, sehingga kita lupa waktu? Menyaksikannya tapi sesungguhnya saat ini, detik ini sedang berlangsung pertarungan tiada akhir, yang sering tidak kita sadari. Apa dan bagaimana sebenarnya pertarungan itu? Inilah jawabannya :
1. Pertarungan antara hati nurani dengan hawa nafsu.
Dalam diri setiap orang saat ini sedang terjadi pertarungan antara hati nuraninya dengan hawa nafsunya, pertarungan ini tidak pernah berakhir selama hidupnya. Apa akibatnya jika hati nuraninya yang menang atau hawa nafsunya.
Jika hati nuraninya yang menang, berakibat |
Jika hawa nafsunya yang menang, berakibat |
1. Hati nuraninya akan mendorong terbitnya semua niat yang baik dan akalnya dikendalikan oleh hati nuraninya, sehingga akalnya menjadi pelita hati, mencari jalan untuk melakukan semua hal yang baik. 2. Jiwa dan perasaannya tenang, karena semua tingkah lakunya sesuai dengan hati nuraninya, jadi lebih tahu diri, lebih introspeksi dan lebih sesuai dengan keadaan. 3. Hidupnya menjadi terpuji dan terhormat, karena hati nurani akan selalu cenderung kepada kebaikan dan kebenaran, selalu menghindari maksiat dan hal-hal tercela. 4. Hati yang bersih dari dosa dan noda akan membuat pikiran lebih jernih, lebih obyektif, akan lebih banyak pertimbangan dan lebih bisa menerima nasehat. 5. Hati nurani mengajak untuk mendekatkan diri kepada Tuhannya, selalu bersyukur jika mendapat nikmat dan selalu bersabar jika dapat musibah, selalu bersikap rendah hati kepada siapa saja dan selalu menyayangi semua makhlukNya. |
1. Hawa nafsunya akan mendorong terbitnya semua niat jelek/jahat, dan akalnya akan dikendalikan oleh hawa nafsunya, sehingga akalnya akan selalu mencari jalan untuk melakukan semua hal yang jelek/jahat. 2. Jiwa dan perasaannya selalu gelisah, karena dorongan hawa nafsu selalu menuntut pelampiasan dan pemuasan, tak tahu diri, tak tahu malu, tak ada introspeksi dan tidak sesuai dengan keadaan. 3. Tiada kehormatan dalam hidupnya, karena hawa nafsu mengendalikannya untuk selalu berbuat kejahatan, dan hal-hal tercela, terhina lainnnya. 4. Orang yang dikendalikan hawa nafsu seperti orang yang sedang mabuk, tidak bisa berfikir jernih dan tidak lagi obyektif, dan tidak bisa lagi menerima nasehat. 5. Hawa nafsu mengajak untuk melupakan/ mengabaikan Tuhannya, melakukan semua hal yang dimurkainya, berlaku sombong, angkara murka, sewenang-wenang dengan mengabaikan semua hokum, aturan dan nilai dan norma yang baik. |
2. Pertarungan antara kebaikan dengan kejahatan.
Antara kebaikan dan kejahatan terjadi pertarungan yang tak pernah terhenti mungkin sampai hari kiamat, contoh konkritnya adalah pertarungan antara polisi dengan maling. Polisi mengembangkan ilmu pengetahuannya agar dapat menangkap maling, sebaliknya maling mengembangkan ilmu pengetahuannya agar tidak tertangkap oleh polisi.
Dalam spektrum pertarungan antara kebaikan dengan kejahatan secara umum, sebenarnya kita dihadapkan untuk memilih satu dari dua alternatif tersebut, apapun pilihan kita tetap ada resikonya. Bersikap tidak memilih atau masa bodoh/apatis juga ada resikonya sebagai berikut :
a. Bersikap apatis, tidak mendukung kepada kebaikan, berarti telah berpihak kepada kejahatan.
b. Bersikap apatis, tidak mencegah kepada kejahatan, berarti telah berpihak kepada kejahatan.
c. Bersikap apatis, tidak menarik diri, jika melihat dalam kebaikan ada kejahatan, berarti telah berpihak kepada kejahatan. (umpama : jika ada yang mengajak melaksanakan kebenaran suatu agama, tetapi dalam tindakannya menyusahkan dan meresahkan orang lain, apalagi sampai membunuh orang yang tidak bersalah, berarti terdapat penyimpangan dan pembohongan terhadap agama, atau yang mengajak telah jadi teroris) – maka jauh-jauh hari harus menarik diri-
d. Bersikap apatis, tidak menjauhkan diri terhadap urusan samar-samar, hal-hal yang tidak jelas baik atau jahat, berarti telah berpihak kepada kejahatan. (salah satu tanda dari tindak kejahatan adalah membuat yang jelas menjadi samar-samar, memutar-balikkan fakta dan data, mencampur adukkan yang halal dengan yang haram, membuat orang bingung dan ragu-ragu)
Apapun pilihan kita pasti ada sanksinya dan akibatnya, sebaiknya kita memilih untuk berpihak kepada kebaikan, karena jika kebaikan yang menang atas kejahatan maka kehidupan menjadi lebih aman, lebih tenteram dan lebih damai.
Bersambung ……
5 Tanggapan to "Pertarungan Tiada Akhir (Bagian Pertama)"
Salam kenal…
Kena banget deh saya!! Dan pertarungan melawan hawa nafsu memang berat yah…Butuh perjuangan ekstra !!
Terima kasih untuk ilmu nya…
1 | komuter
Mei 29, 2009 pada 3:21 pm
mari berbuat kebaikan……