SULAIMAN Weblog

Posts Tagged ‘perkawinan

    Keindahan bukan musuh, ancaman atau gangguan bagi manusia, bahkan mendatangkan kesenangan, karena salah satu naluri manusia adalah cinta akan keindahan.  Dan yang membuat ramai dunia ialah setiap orang memiliki nilai keindahan yang berbeda. Orang yang suka akan yang tinggi akan memandang “gedung pencakar langit” adalah indah, orang yang suka akan yang pendek akan memandang “pohon bonsai” adalah indah, dan demikian seterusnya. Hal ini menjadi salah satu faktor penting yang diperhitungkan oleh setiap produsen dalam upaya untuk merebut pasar, maka akan selalu muncul produk-produk baru yang lebih indah, lebih cantik, lebih elegen, lebih menarik.

     Manusia akan berusaha untuk memperoleh, memperebutkan  bahkan memonopoli semua yang indah-indah, dan kalau perlu akan dibelinya dengan harga yang mahal sekalipun, oleh sebab itu setiap ada lelang barang seni yang antik akan ramai pengunjung, ini salah satu bukti dari keserakahan manusia akan keindahan. Sepatutnya kita waspada terhadap  pencurian barang-barang peninggalan budaya bangsa kita yang nilai seninya tiada terhingga.

     Ada orang  yang selalu memperebutkan cintanya yang indah, meskipun telah beristeri, dia masih mencari isteri kedua, ketiga, dan seterusnya. Mungkin perkawinan poligami lebih baik dari narkoba, perjudian, atau perselingkuhan.  Sepatutnya kita waspada terhadap pembunuhan dengan motif cinta dan cemburu, ini pernah terjadi pada Habil dan Qabil anak-anaknya nabi Adam AS.

     Ada orang  yang lebih mencintai keindahan dan membenci kejelekan, jika suatu barang menjadi luntur atau berubah jadi jelek, langsung dibuangnya di tempat loakan, dan mencari barang yang  lebih baru dan lebih indah.  Tetapi jika isterinya semakin tua, semakin jelek, semakin keriput dan sakit-sakitan, lalu diceraikan dan mencari isteri baru yang lebih cantik dan lebih segar. Sepatutnya kita waspada akan azab tuhan, sebab Allah membenci orang-orang yang hobinya kawin cerai.

     Banyak upaya menjaga keindahan dan mempercantik diri, maka salon kecantikan ramai dimana-mana, demikian pula operasi plastik dan perdagangan asessoris kecantikan lainnya. Memang kenyataannya wanita cantik relatif  “lebih cepat laku” dibandingkan yang jelek. Bagi yang merasa dirinya jelek secara lahiriah, jangan berkecil hati dan jangan merasa rendah diri, sebab ukuran cantik dan jelek  sifatnya relatif.

     Sepatutnya wanita cantik waspada, karena lebih banyak yang ingin memanfaatkannya untuk maksud-maksud yang kurang baik.  Dan sepatutnya laki-laki waspada terhadap wanita yang cantik menawan, namun bulu matanya palsu, alisnya palsu, rambutnya palsu, hidungnya palsu, dan lain-lain anggota tubuhnya palsu, maka besar kemungkinan cintanya juga palsu.

     Keindahan membuat siapa saja terlena, yang diliputi oleh rasa senang dan rasa asyik, kalau sudah sampai lupa waktu, lupa tempat karena saking asyiknya merasakan keindahan, dapat membuat seseorang lalai. Kita perlu waspada jangan sampai lalai akan tugas dan kewajiban sehari-hari, salah satu cara untuk meningkatkan kewaspadaan adalah dengan berpuasa, sebab dengan berpuasa ada semacam “dimensi jarak” dengan semua hal yang bersifat duniawi dan pengaruh “silaunya keindahan” menjadi sirna. Semoga kita semua dalam lindungan ilahi.  

1. Manusia dihiasi dengan Cinta

Manusia sebagai makhluk paling mulia memiliki kelebihan akal. Akal merupakan karunia luar biasa dari ‘Sang Maha Pencipta Yang Maha Cerdas’ dan juga dikarunia kelebihan lain yang sangat mahal, yaitu dari lubuk hatinya yang sangat dalam terpancar naluri cinta, naluri untuk mencintai dan dicintai. Cinta dengan sepenuh hati yang disertai dengan segala ketulus ikhlasan akan selalu terpancar dari hatinya.

Siapapun orang dewasa, akan merasa hambar, hampa dan sepi, selalu merasa ada yang kurang atau merasa ada sesuatu yang hilang dari dirinya; apabila belum menemukan cintanya. Seseorang akan menjadi sempurna, bila hidupnya “dihiasi” dengan cinta, adalah sangat manusiawi bila seorang laki-laki mencintai wanita dan wanita mencintai laki-laki. Maka perkawinan adalah sarana yang paling tepat untuk “menumbuh suburkan” cinta dan kasih sayang.

2. Cinta dan kedewasaan

Kedewasaan secara jasmaniah dapat terlihat secara sepintas dari tanda-tanda fisik jasmaninya, tetapi kedewasaan secara rohaniah (mental, daya fikir, emosi dan lain-lain) tidak dapat terlihat secara sepintas atau dalam waktu singkat. Kedewasaan secara jasmaniah tidak menjamin dan tidak menjadi ukuran bagi kedewasaan secara rohaniah. Seorang remaja yang karena tekanan kehidupannya yang begitu berat, selalu bekerja keras akan terlihat dewasa, akan terlihat lebih tua dari teman-temannya yang seumurmya, padahal sebenarnya dia belum dewasa, maka bisa dikatakan “dewasa karbitan”.

Dua orang dewasa yang berlainan jenis, akan saling berkomunikasi, akan terlihat saling mendekat, dan akhirnya secara tidak sadar akan saling jatuh cinta. Cinta di antara keduanya yang terpendam (sekian lama) akan “meledak” dalam bentuk perubahan tingkah laku mereka berdua secara spontanitas, dan suatu saat mereka akan sadar bahwa telah ada keterikatan batin yang demikian kuat di antara mereka berdua. (Apabila mereka berdua mengambil keputusan untuk menikah, semoga perkawinan mereka bahagia)

Kalau sudah demikian keadaannya, dapatkah hal ini dibohongi atau didustai? Akan tetapi jika salah satu atau keduanya, cintanya palsu penuh dengan kepura-puraan, maka spontanitas perubahan tingkah laku yang terlihat akan seperti sinetron tanpa ekspresi, bukan tidak serius, tapi akan terlihat seperti tanpa alur yang sinkron. (contoh perkawinan yang dipaksakan tanpa cinta di jamannya Siti Nurbaya ……mungkin sekarang tidak ada lagi)

3. Cinta dan nafsu Syahwat

Remaja secara umum masih belum menemukan “jati dirinya”, masih mencari identitas diri dan masih berusaha mengenal kata hatinya, serta pikirannya masih dipenuhi khayalan, sedangkan pertumbuhan fisiknya masih terus berlangsung sejalan dengan dorongan nafsu syahwatnya semakin meningkat. Kalau kedua remaja menjalin hubungan cinta asmara, Apakah cintanya penuh dengan ketulus ikhlasan atau penuh dengan pamrih yang istilahnya “cinta monyet”? Apakah cintanya benar-benar suci atau hanya bersifat khayali? Apakah cintanya abadi atau hanyalah pemuasan nafsu syahwat yang bersifat sesaat? Apakah cinta remaja benar-benar murni atau palsu dan lebih banyak usaha untuk membohongi pasangannya? Bukankan cinta monyet, cinta bersifat khayalan dan cinta pemuasan nafsu syawat sesaat, semuanya itu adalah cinta palsu?

Jelaslah, bahwa berpacaran pada masa remaja lebih banyak “mudlorotnya”. Keindahan masa berpacaan hanyalah fatamorgana, Akankah jumlah remaja yang terpaksa jadi “orang tua” sebelum waktunya, terus bertambah, karena nikah akibat “kecelakaan”? sekarang mungkin tidak ada istilah “kawin lari” tapi yang ada “kawin kecelakaan”. Bisa kita bayangan : “Betapa berat di usia belum dewasa harus jadi orang tua”.

Tentu akan lebih baik, jika para remaja tidak berpacaran, atau “tidak berpacaran jika tidak benar-benar berniat untuk nikah”. Lebih baik jika perkawinan yang dilaksanakan oleh keduanya yang belum pernah berpacaran, belum pernah terlibat asmara, belum tahu arti cinta, keduanya benar-benar masih perjaka dan perawan, sehingga dari mulai hidup baru dan seterusnya “tidak ada dusta” dan akan langgeng sampai kakek nenek , “biarkanlah cinta tumbuh setelah pernikahan” ( ….mungkinkah sekarang perkawinan seperti ini sudah tidak ada lagi????) Haruskah kita ikut-ikutan mengejek, mencemoohkan dan menghina mereka yang tidak kenal makna cinta asmara, dan masih perjaka, masih perawan sampai masa pernikahan mereka ?


April 2024
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930  

Arsip

Makna Lagu Kebangsaan

PEMERINTAHAN YANG BERDAULAT MENURUT PANC

Meninjau Dampak Pendidikan Secara Umum

Pernikahan seorang Kiai

Mengenang Penjajahan di Indonesia

HUKUM PUASA : WAJIB DAN TIDAK WAJIB

NEGARA KERAJAAN ATAU REPUBLIK : SUATU PE

Dampak Penetrasi Budaya

Romantika Kumbang Jalang

Nasionalisme Bebas atau Sempit

Dinamika Perkembangan Suatu Bahasa

Miskomunikasi Salah Satu Sumber Bencana

RUMUS PERKALIAN DALAM PEMBUKTIAN SOSIAL

Cinta Palsu atau Dusta ?

MENDAMBAKAN KEABADIAN DALAM KEHIDUPAN

RENUNGAN DI HARI KEMERDEKAAN RI KE 64

Waspadalah dengan Keindahan

SOSIALISASI PEMILU 2009

Apa Urgensinya Golput (Golongan Putih) ?

Awal Halal bi Halal

Mengenali Tuntutan Pekerjaan untuk Kesejahteraan

Program SMP Terbuka Berbasis TIK

MENGENANG KH ABDURRAHMAN WAHID

CINTA MANUSIA KEPADA TUHAN (bagian 1)

CINTA MANUSIA KEPADA TUHAN (bagian 2)

Pertarungan Tiada Akhir (Bagian Pertama)

Pertarungan Tiada Akhir (Bagian Kedua)

Semacam Samsat : Saran untuk Pelayanan Umum

Melalui Tangan, bukan Hati atau Pikiran

Selamat Idul Fitri 1429

DOA PERINGATAN HARI KEMERDEKAAN KE-65 TA

Sekali, maka Selamanya …

Tragedi Wafatnya Ketua DPRD SUMUT

Selamat Hari Raya Iedul Fitri 1430 H

Wahai Maha Penyayang : Doa Ramadlan 1430

Haruskah………….. semakin banyak?

Sepuluh November : Sebuah Kenangan

PERAYAAN 10 MUHARRAM

Bagaimana kalau … asal ?

Pemilu : Pilih Siapa ? Apa Kriterianya?

MENTALITAS KERJA RAYAP

Ramadlan dan Persatuan

SAFARI RAMADLAN, TAKBIR DAN RALLY LIAR

صوت الأعزب العجوز

جدة رنين

(العربية و الإندونيسية لكم : المفردات –

(العربية و الإندونيسية لكم : المفردات –

العربية و الإندونيسية لكم : الرقم ۱ - •

العربية و الإندونيسية لكم : المفردات -٢

(العربية و الإندونيسية لكم : المفردات –۱

(۱)العربية و الإندونيسية لكم : المفردات

(العربية و الإندونيسية لكم : المفردات –۱

العربية و الإندونيسية لكم : المفردات - ٣

العربية والإندونيسية لكم : النحو-١

العربية و الإندونيسية لكم : النحو - ٢

Kekuatan


Site Web Strength is 3.4/ 10
What is yours
Web Strength?

Pembaca mencapai

  • 372.066 orang